Untukmu
Langkahmu
begitu indah
Ketika
bulan sabit menggerogoti semesta
Tak
ada yang menyaingi elokmu
Kau
yang selalu berjalan di atas
awan
gelap, saat dedaunan
tertawa
oleh angin yang datang
dari
rasa kebencian
Yang
selalu menutupi lukaku
dengan
madumu
kau
yang menjadi bagian dari keelokan
sang
pencipta
Menjadi
penghisap embun-embun di pagi hari
penabur kesejukan ketika emas dunia
mulai
bergejolak
Hingga
kini,
Tak
ada yang mampu memecahkan kaca
dengan
baja, saat kutahu kaulah
pengobat
segala luka itu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar