BAHASA INDONESIA
RAGAM SASTRA
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN BAHASA dan SENI
UNIVERSITAS PGRI SEMARANG
DAFTAR ISI
Daftar Isi.......................................................................
i
BAB I PENDAHULUAN............................................
1
A.
Latar
Belakang....................................... 1
B.
Rumusan
Masalah.................................. 1
BAB II PEMBAHASAN.............................................
2
A.
Pengertian
Ragam Sastra........................ 2
B.
Fungsi
Sastra............................................. 2
C.
Macam-macam
Ragam Sastra................. 3
D.
Unsur-unsur
Ragam Sastra...................... 4
BAB III PENUTUP................................................... 6
A.
Simpulan....................................................
6
B.
Saran.............................................................
Daftar
Pustaka.............................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Bahasa
Indonesia perlu dipelajari oleh semua lapisan masyarakat. Tidak hanya pelajar
dan mahasiswa saja tetapi semua warga indonesia wajib mempelajari bahasa
indonesia. Dalam bahasan bahasa indonesia itu ada yang disebut ragam sastra.
Dimana ragam sastra bukanlah seni bahasa belaka, melainkan suatu kecakapan
dalam menggunakan bahasa yang berbentuk dan bernilai sastra. sastra selalu
melibatkan pikiran pada kehidupan sosial, moral, psiologi, dan agama. Berbgai
segi kehidupan dapat diungkapan dalam karya sastra. sastra dapat memberikan
kesenangan atau kenikmatan kepada pembacanya. Seringkali dengan membaca sastra
muncul ketegangan-ketegangan (suspense). Dalam ketegangan itu lah diperoleh
kenikmatan estetis yang aktif.
B.
Rumusan
Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas
adalah sebagai berikut :
a. Apakah
pengertian dari Ragam Sastra?
b. Apa
fungsi ragam sastra?
c. Macam-macam
ragam sastra?
d. Unsur-unsur
yang ada dalam ragam ssastra?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Ragam Sastra
Sastra secara umum merupakan suatu karya
yang indah baik itu tulisan atau lisan. Berdasarkan dari asal usul, definisisastra
diistilahkan sebagai kesustraan yang berarti bagus atau indah, sedangkan kata
sastra berarti buku, tulisan atau huruf. Secara etimologi, dari arti kedua kata
tersebut dapat disimpulkan bahwa arti susastra atau sastra adalah tulisan yang
indah.
Sastra menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia(KBBI) 2008 adalah karya tulis yang bila dibndingkan dengan tulisan
lain ciri-ciri keunggulannya sepeti keaslian, kaertistikan, keindahan dalam
puisi dan ungkapannya. Karya sastra berarti karangan yang mengacu pada
nilai-nilai kebaikan yang ditulis dengan bahasa yang indah. Sastra memberikan
wawasan yang umum tentang masalah manusiawi, sosial maupun intelektual dengan
cara yang khas. Pembaca sastra dimungkinkan untuk menginterpretasikan teks
sastra sesuai dengan wawasannya sendiri.
B.
Fungsi
Ragam Sastra
Dalam kehidupan masyarakat sastra
mempunyai beberapa fungsi, yaitu :
1. Fungsi
Rekreatif, yaitu sasyra memberikan hiburan yang menyenangkan bagi penikmat atau
pembaca.
2. Fungsi
Didaktif, yaitu sastra mampu mengarahkan atau mendidik pembacanya karena
nilai-nilai kebenaran dan kebaikan yang terkandung didalamnya.
3. Fungsi
Estetis, yaitu sastra mampu memberikan keindahan bagi penikmat atau pembacanya
karena sifat keindahannya.
4. Fungsi
Moralitas,yaitu sastra mampu memberikan pengetahuan kepada pembaca atau
peminatnya sehingga tahu moral yang baik dan buruk, karena sastra yang baik
selalu mengandung moral yang tinggi.
5. Fungsi
Religius, yaitu sastra mampu menghasilkan karya-karya yang mengandung ajaran
agama yang dapat diteladani oleh para pe,baca sastra
C.
Macam-macam
Ragam Sastra
1) Dilihat
dari bentuknya, sastra terdiri atas 4 bentuk, yaitu :
i.
Prosa
Merupakan
bentuk sastra yang diuraikan menggunakan bahasa bebas dan panjang, tidak
terikat oleh aturan-aturan seperti dalam puisi.
ii. Puisi
Merupakan
bentuk sastra yang diuraikan dengan menggunakan bahasa yang singkat dan padat
serta indah. Untuk puisi lama selalu terikat oleh kaidah atau aturan tertentu,
yaitu :
·
Jumlah baris tiap-tiap baitnya,
·
Jumlah suku kata atau kata dalam
tiap-tiap kalimat atau barisnya,
·
Irama,
·
Persamaan bunyi kata.
iii. Prosa
Liris
Merupakan
bentuk sastra yang disajikan seperti
bentuk puisi namun menggunakan bahasa yang bebas terurai seperti pada prosa.
iv. Drama
Merupakan
bentuk sastra yang dilukiskan dengan menggunakan bahasa yang bebas dan panjang,
serta disajikan dengan menggunakan dialog atau monolog. Drama ada 2 pengertian,
yaitu drama dalam bentuk naskah dan drama yang dipentaskan.
2) Dilihat
dari isinya, satra terdiri atas 4 macam, yaitu :
v. Epik
Merupakan
karangan yang melukiskan sesuatu secara obyektif tanpa mengikutkan pikiran dan
perasaan pribadi pengarang.
vi. Lirik
Merupakan
karangan yang berisi curahan perasan pengarang secara subyektif.
vii. Didaktif
Merupakan
karya sastra yang isinya mendidik penikmat atau pembaca tentang masalh moral,
tatakrama, masalah agama, dan lain-lain.
3) Dilihat
dari sejarahnya, sastra terdiri atas 3 bagian, yaitu :
viii.Kesustraan
Lama
Merupakan
kesustraan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat lama dalam sejarah
nbangsa in donesia .
Kesustraan
lama Indonesia dibagi menjadi 4, yaitu :
Ø Kesustraan
zaman purba,
Ø Kesustraan
zaman Hindu Budha,
Ø Kesustraan
zaman Islam,
Ø Kesustraan
zaman Arab-Melayu.
ix. Kesustraan
Peralihan
Merupakan
kesustraan yang hidup di zaman Abdullah bin Abdulkadir Munsyi. Karya-karya
Abdullah bin Abdulkadir Munsyi yaitu :
·
Hikayat Abdullah
·
Syair Singapura Dimakan Api
·
Kisah Pelayaran Abdullah ke Negeri
Jeddah
·
Syair Abdul Muluk
x. Kesustraan
Baru
Merupakan
kesustraan yang hidup dan berkembang dalam masyarakayt Indonesia. Kesustraan
baru mencamgkup kesustraan pada zaman:
v Balai
Pustaka / Angkatan ‘20
v Pujangga
Baru/ Angkatan’30
v Jepang
v Angkatan
‘45
v Angkatan
‘66
v Mutakhir/
Kesustraan setelah tahun 1966 sampai sekarang.
D.
Unsur
Intrinsik dan Ekstrinsik
Karya
sastra disusun oleh dua unsur yang menyusunnya. Dua unsur yang dimaksud ialah
unsur inrrinsik dan unsur ekstrinsik.
Unsur
Intrinsik adalah unsur yang menyusun sebuah karya sastra dari dalam yang
mewujudkan struktur suatu karya sastra, seperti : tema, tokoh, penokohan, alur
dan pengaluran, latar dan pelatran, dan pusat pengisian .
Sedangkan
Unsur Ekstrinsik adalah unsur yang menyusun
sebuah
karya sastra dari luarnya yang menyangkut aspek sosiologi, psikologi, dan
lain-lain. Berikut adslh penjelasan lebih lanjut mengenai isi dari unsur
intrinsik dan unsur ekstrinsik.
1)
Unsur
Intrinsik
Adapun yang termasuk kedalam unsur intrinsik
adalah sebagi berikut :
i.
Tema dan Amanat
1. Tema
ialah pokok pikiran yang akan dijadikan pokok pemikiran. Tema mayor ialah tema
yang sangat menonjol dan dan menjadi persoalan. Tema minor ialah tema yang
kurang menonjol.
2. Amanat
ialah pemecahan yang diberikan oleh pengarang bagi persoalan yang ada dalam
karya sastra. Amanat biasa disebut makan. Makna dibedakan menjadi makan niatan
dan makna muatan. Makna niatan ialah makna yang diniatkan oleh pengarang bagi
karya sastra yang dituliskan. Makna muatan ialah makna yang termuat dalam karya
sastra tersebut.
ii.
Tokoh dan Penokohan
1. Tokoh
ialah pelaku dalam karya sastra. Dalam karya sastra biasanya ada beberapa
tokoh, namun biasanya hanya ada satu tokoh utama. Tokoh utama merupakan tokoh
yang paling penting dalam mengambil peranan dalam karya sastra. Dua jenis tokoh
adalah tokoh datar (flash character) dan tokoh bulat (round ccharacter).
·
Tokoh datar ialah tokoh yang hanya
menunjukan satu segi, misalnya segi baik
atau buruk saja.
·
Tokoh bulat ialah tokoh yang menunjukkan
berbagia segi baik buruknya, kelebihan dan kelemahannya. Jadi ada perkembangan
yang terjadi pada tokoh ini.
·
Tokoh Protagonis ialah tokoh yang
memiliki sifat baik dan biasanya tokoh ini banyak disukai oleh para pembaca.
·
Tokoh Antagonis ialah tokoh yang
memiliki sifat jahat atau buruk dan biasanya sifat ini kurang disukai oleh para
pembaca.
2. Penokohan
ialah teknik atau cara-cara menampilkan tokoh.Ada beberapa cara menampilkan
tokoh antara lain:
·
Cara analitik,ialah cara penampilan
tokoh secara langsung melalui uraian pengarang.
·
Cara dramatik,ialah cara menampilkan
tokoh tidak secara langsung tetapi melalui gambaran,ucapan,perbuatan,dan
komentar atau penilaian pelaku atau tokoh dalam suatu cerita.
iii.
Alur dan Pengaluran
1. Alur
disebut juga plot, yaitu rangkaian peristiwa yang memiliki hubungan sebab
akibat sehingga menjadi satu kesatuan yang padu bulat dan utuh.Alur terdiri
dari beberapa bagian:
·
Awal, yaitu pengarang mulai
memperkenalkan tokoh-tokohnya.
·
Tikaian, yaitu terjadi konflik diantara
tokoh-tokoh pelaku.
·
Gawatan atau rumitan, yaitu konflik
tokoh-tokoh semakin seru.
·
Puncak,yaitu saat puncak konflik
diantara tokoh-tokohnya.
·
Leraian, yaitu saat peristiwa konflik
semakin reda dan perkembangan alur mulai terungkap.
·
Akhir, yaitu seluruh peristiwa atau
konflik telah terselesaikan.
2. Pengaluran
yaitu teknik atau cara-cara menampilkan alur.Menurut kualitasnya, pengaluran
dibedakan menjadi:
·
Alur erat ialah alur yang tidak
memungkinkan adanya pencabangan cerita.
·
Alur Longgar adalah alur yang
memungkinkan adanya pencabangan cerita.
Dari
segi urutan waktu,pengaluran dibedakan kedalam alur lurus dan tidak lurus.
·
Alur lurus ialah alur yang melukiskan
peristiwa-peristiwa berurutan dari awal sampai akhir cerita.
·
Alur tidak lurus ialah alur yang
melukiskan tidak urut dari awal sampai akhir cerita.
iv.
Latar dan Pelataran
1. Latar
disebut juga setting, yaitu tempat atau waktu terjadinya peristiwa-peristiwa
yang terjadi dalam sebuah karya sastra.Latar atau setting dibedakan menjadi :
·
Latar material ialah lukisan latar
belakang alam atau lingkungan dimana tokoh tersebut berada
·
Latar sosial ialah lukisan tata krama,
tingkah laku, adat dan pandangan hidup.
2.Pelataran
ialah teknik atau cara-cara menampilkan latar.
v.
Pusat Pengisahan
Ialah
darimana suatu ceritakan di kkisahkan oleh pencerita. Pencerita disini adalah
pribadi yang diciptakan pengarang untuk menyampaikan cerita. Paling tidak ada 2
pusat pengisahan yaitu: pencerita sebagai orang pertama dan pencerita sebagai
orang ketiga. Sebagai orang pertama, pencerita duduk dan terlibat dalam cerita
tersebut, biasanya sebagai aku dalam tokoh cerita. Sebagai orang ketiga,
pebcerita tidak terlibat dalam cerita tersebut tetapi ia duduk sebagai orang
pengamat atau dalang yang serba tau.
2)
Unsur
Ekstrinsik
Tidak ada sebuah karya sastra yang
tumbuh otonom, tetapi selalu pasti berhubungan secara ekstrinsik dengan luar
sastra, dengan sejumlah faktor kemasyarakatan seperti tradisi sastra,
kebudayaan lingkungan, pembaca sastra, serta kejiwaan mereka. Dengan demikian, dapat
dinyatakan bahwa unsur ekstrinsik ialah unsur yang membentuk karya sastra dari
luar sastra itu sendiri. Untuk melakukan pendekatan terhadap unsur ekstrinsik,
diperlukan bantuan ilmu-ilmu kerabat seperti sosiologi, psikologi, filsafat,
dan lain-lain.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan
penjelasan makalah diatas, sastra memiliki fungsi yang sangat berpengaruh bagi
pembaca atau penikmat sastra, karena sastra dapat memberikan kepuasan atau
hiburan tersendiri bagi penikmat sastra
B. Saran
Di dalam ragam sastra banyak terdapat
berbagai macam karya sastra hasil dari
pemikiran para pengarang. Hasil karya tersebut seperti puisi, cerpen, drama,
novel dan lain-lain yang memiliki cerita yang tersendiri. Nah, jadi bagi para
pembaca yang tidak suka memnbaca hasil karya tersebut sebaiknya mulailah
membaca, karena didalam karya tersebut mengandung unsur-unsur yang dapat
dijadikan hiburan, humor dan pelajaran hidup. Mulailah dengan suka membca
karena membaca hasil karya tersebut tidak selamanya membosankan.
DAFTAR
PUSTAKA
Diakses
pada tanggal 10 Desember 2015 pukul 09.27
Tidak ada komentar:
Posting Komentar