Sabtu, 19 Desember 2015

MAKALAH RAGAM SASTRA



BAHASA INDONESIA
RAGAM SASTRA




 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA dan SENI
UNIVERSITAS PGRI SEMARANG 





DAFTAR ISI

Daftar Isi....................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN............................................ 1
A.    Latar Belakang....................................... 1
B.     Rumusan Masalah.................................. 1
      BAB II PEMBAHASAN............................................. 2
A.    Pengertian Ragam Sastra........................ 2
B.     Fungsi Sastra............................................. 2
C.    Macam-macam Ragam Sastra................. 3
D.    Unsur-unsur Ragam Sastra...................... 4
  BAB III PENUTUP................................................... 6
A.    Simpulan.................................................... 6
B.     Saran.............................................................
  Daftar Pustaka.............................................................













BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Bahasa Indonesia perlu dipelajari oleh semua lapisan masyarakat. Tidak hanya pelajar dan mahasiswa saja tetapi semua warga indonesia wajib mempelajari bahasa indonesia. Dalam bahasan bahasa indonesia itu ada yang disebut ragam sastra. Dimana ragam sastra bukanlah seni bahasa belaka, melainkan suatu kecakapan dalam menggunakan bahasa yang berbentuk dan bernilai sastra. sastra selalu melibatkan pikiran pada kehidupan sosial, moral, psiologi, dan agama. Berbgai segi kehidupan dapat diungkapan dalam karya sastra. sastra dapat memberikan kesenangan atau kenikmatan kepada pembacanya. Seringkali dengan membaca sastra muncul ketegangan-ketegangan (suspense). Dalam ketegangan itu lah diperoleh kenikmatan estetis yang aktif.
B.     Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut :
a.       Apakah pengertian dari Ragam Sastra?
b.      Apa fungsi ragam sastra?
c.       Macam-macam ragam sastra?
d.      Unsur-unsur yang ada dalam ragam ssastra?









BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Ragam Sastra

Sastra secara umum merupakan suatu karya yang indah baik itu tulisan atau lisan. Berdasarkan dari asal usul, definisisastra diistilahkan sebagai kesustraan yang berarti bagus atau indah, sedangkan kata sastra berarti buku, tulisan atau huruf. Secara etimologi, dari arti kedua kata tersebut dapat disimpulkan bahwa arti susastra atau sastra adalah tulisan yang indah.
Sastra menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia(KBBI) 2008 adalah karya tulis yang bila dibndingkan dengan tulisan lain ciri-ciri keunggulannya sepeti keaslian, kaertistikan, keindahan dalam puisi dan ungkapannya. Karya sastra berarti karangan yang mengacu pada nilai-nilai kebaikan yang ditulis dengan bahasa yang indah. Sastra memberikan wawasan yang umum tentang masalah manusiawi, sosial maupun intelektual dengan cara yang khas. Pembaca sastra dimungkinkan untuk menginterpretasikan teks sastra sesuai dengan wawasannya sendiri.

B.     Fungsi Ragam Sastra

              Dalam kehidupan masyarakat sastra mempunyai beberapa fungsi, yaitu :

1.      Fungsi Rekreatif, yaitu sasyra memberikan hiburan yang menyenangkan bagi penikmat atau pembaca.
2.      Fungsi Didaktif, yaitu sastra mampu mengarahkan atau mendidik pembacanya karena nilai-nilai kebenaran dan kebaikan yang terkandung didalamnya.
3.      Fungsi Estetis, yaitu sastra mampu memberikan keindahan bagi penikmat atau pembacanya karena sifat keindahannya.
4.      Fungsi Moralitas,yaitu sastra mampu memberikan pengetahuan kepada pembaca atau peminatnya sehingga tahu moral yang baik dan buruk, karena sastra yang baik selalu mengandung moral yang tinggi.
5.      Fungsi Religius, yaitu sastra mampu menghasilkan karya-karya yang mengandung ajaran agama yang dapat diteladani oleh para pe,baca sastra


C.    Macam-macam Ragam Sastra

1)      Dilihat dari bentuknya, sastra terdiri atas 4 bentuk, yaitu :

i.        Prosa
Merupakan bentuk sastra yang diuraikan menggunakan bahasa bebas dan panjang, tidak terikat oleh aturan-aturan seperti dalam puisi.
ii.      Puisi
Merupakan bentuk sastra yang diuraikan dengan menggunakan bahasa yang singkat dan padat serta indah. Untuk puisi lama selalu terikat oleh kaidah atau aturan tertentu, yaitu :
·         Jumlah baris tiap-tiap baitnya,
·         Jumlah suku kata atau kata dalam tiap-tiap kalimat atau barisnya,
·         Irama,
·         Persamaan bunyi kata.
iii.    Prosa Liris
Merupakan bentuk sastra yang disajikan  seperti bentuk puisi namun menggunakan bahasa yang bebas terurai seperti pada prosa.
iv.    Drama
Merupakan bentuk sastra yang dilukiskan dengan menggunakan bahasa yang bebas dan panjang, serta disajikan dengan menggunakan dialog atau monolog. Drama ada 2 pengertian, yaitu drama dalam bentuk naskah dan drama yang dipentaskan.


2)      Dilihat dari isinya, satra terdiri atas 4 macam, yaitu :

v.      Epik
Merupakan karangan yang melukiskan sesuatu secara obyektif tanpa mengikutkan pikiran dan perasaan pribadi pengarang.
vi.    Lirik
Merupakan karangan yang berisi curahan perasan pengarang secara subyektif.
vii.  Didaktif
Merupakan karya sastra yang isinya mendidik penikmat atau pembaca tentang masalh moral, tatakrama, masalah agama, dan lain-lain.

3)      Dilihat dari sejarahnya, sastra terdiri atas 3 bagian, yaitu :

viii.Kesustraan Lama
Merupakan kesustraan yang hidup dan berkembang dalam masyarakat lama dalam sejarah nbangsa in donesia .
Kesustraan lama Indonesia dibagi menjadi 4, yaitu :
Ø  Kesustraan zaman purba,
Ø  Kesustraan zaman Hindu Budha,
Ø  Kesustraan zaman Islam,
Ø  Kesustraan zaman Arab-Melayu.

ix.    Kesustraan Peralihan
Merupakan kesustraan yang hidup di zaman Abdullah bin Abdulkadir Munsyi. Karya-karya Abdullah bin Abdulkadir Munsyi yaitu :
·         Hikayat Abdullah
·         Syair Singapura Dimakan Api
·         Kisah Pelayaran Abdullah ke Negeri Jeddah
·         Syair Abdul Muluk

x.      Kesustraan Baru
Merupakan kesustraan yang hidup dan berkembang dalam masyarakayt Indonesia. Kesustraan baru mencamgkup kesustraan pada zaman:
v  Balai Pustaka / Angkatan ‘20
v  Pujangga Baru/ Angkatan’30
v  Jepang
v  Angkatan ‘45
v  Angkatan ‘66
v  Mutakhir/ Kesustraan setelah tahun 1966 sampai sekarang.

D.    Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik

Karya sastra disusun oleh dua unsur yang menyusunnya. Dua unsur yang dimaksud ialah unsur inrrinsik dan unsur ekstrinsik.
Unsur Intrinsik adalah unsur yang menyusun sebuah karya sastra dari dalam yang mewujudkan struktur suatu karya sastra, seperti : tema, tokoh, penokohan, alur dan pengaluran, latar dan pelatran, dan pusat pengisian .
Sedangkan Unsur Ekstrinsik adalah unsur yang menyusun
sebuah karya sastra dari luarnya yang menyangkut aspek sosiologi, psikologi, dan lain-lain. Berikut adslh penjelasan lebih lanjut mengenai isi dari unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik.

1)      Unsur Intrinsik
Adapun yang termasuk kedalam unsur intrinsik adalah sebagi berikut :

                                                            i.            Tema dan Amanat

1. Tema ialah pokok pikiran yang akan dijadikan pokok pemikiran. Tema mayor ialah tema yang sangat menonjol dan dan menjadi persoalan. Tema minor ialah tema yang kurang menonjol.
2.  Amanat ialah pemecahan yang diberikan oleh pengarang bagi persoalan yang ada dalam karya sastra. Amanat biasa disebut makan. Makna dibedakan menjadi makan niatan dan makna muatan. Makna niatan ialah makna yang diniatkan oleh pengarang bagi karya sastra yang dituliskan. Makna muatan ialah makna yang termuat dalam karya sastra tersebut.

                                                          ii.            Tokoh dan Penokohan
1. Tokoh ialah pelaku dalam karya sastra. Dalam karya sastra biasanya ada beberapa tokoh, namun biasanya hanya ada satu tokoh utama. Tokoh utama merupakan tokoh yang paling penting dalam mengambil peranan dalam karya sastra. Dua jenis tokoh adalah tokoh datar (flash character) dan tokoh bulat (round ccharacter).
·         Tokoh datar ialah tokoh yang hanya menunjukan satu segi, misalnya segi baik  atau buruk saja.
·         Tokoh bulat ialah tokoh yang menunjukkan berbagia segi baik buruknya, kelebihan dan kelemahannya. Jadi ada perkembangan yang terjadi pada tokoh ini.
·         Tokoh Protagonis ialah tokoh yang memiliki sifat baik dan biasanya tokoh ini banyak disukai oleh para pembaca.
·         Tokoh Antagonis ialah tokoh yang memiliki sifat jahat atau buruk dan biasanya sifat ini kurang disukai oleh para pembaca.
2. Penokohan ialah teknik atau cara-cara menampilkan tokoh.Ada beberapa cara menampilkan tokoh antara lain:
·         Cara analitik,ialah cara penampilan tokoh secara langsung melalui uraian pengarang.
·         Cara dramatik,ialah cara menampilkan tokoh tidak secara langsung tetapi melalui gambaran,ucapan,perbuatan,dan komentar atau penilaian pelaku atau tokoh dalam suatu cerita.

                                                        iii.            Alur dan Pengaluran

1. Alur disebut juga plot, yaitu rangkaian peristiwa yang memiliki hubungan sebab akibat sehingga menjadi satu kesatuan yang padu bulat dan utuh.Alur terdiri dari beberapa bagian:
·         Awal, yaitu pengarang mulai memperkenalkan tokoh-tokohnya.
·         Tikaian, yaitu terjadi konflik diantara tokoh-tokoh pelaku.
·         Gawatan atau rumitan, yaitu konflik tokoh-tokoh semakin seru.
·         Puncak,yaitu saat puncak konflik diantara tokoh-tokohnya.
·         Leraian, yaitu saat peristiwa konflik semakin reda dan perkembangan alur mulai terungkap.
·         Akhir, yaitu seluruh peristiwa atau konflik telah terselesaikan.
2. Pengaluran yaitu teknik atau cara-cara menampilkan alur.Menurut kualitasnya, pengaluran dibedakan menjadi:
·         Alur erat ialah alur yang tidak memungkinkan adanya pencabangan cerita.
·         Alur Longgar adalah alur yang memungkinkan adanya pencabangan cerita.
Dari segi urutan waktu,pengaluran dibedakan kedalam alur lurus dan tidak lurus.
·         Alur lurus ialah alur yang melukiskan peristiwa-peristiwa berurutan dari awal sampai akhir cerita.
·         Alur tidak lurus ialah alur yang melukiskan tidak urut dari awal sampai akhir cerita.

                                                        iv.            Latar dan Pelataran

1. Latar disebut juga setting, yaitu tempat atau waktu terjadinya peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam sebuah karya sastra.Latar atau setting dibedakan menjadi :
·         Latar material ialah lukisan latar belakang alam atau lingkungan dimana tokoh tersebut berada
·         Latar sosial ialah lukisan tata krama, tingkah laku, adat dan pandangan hidup.
2.Pelataran ialah teknik atau cara-cara menampilkan latar.

                                                          v.            Pusat Pengisahan
Ialah darimana suatu ceritakan di kkisahkan oleh pencerita. Pencerita disini adalah pribadi yang diciptakan pengarang untuk menyampaikan cerita. Paling tidak ada 2 pusat pengisahan yaitu: pencerita sebagai orang pertama dan pencerita sebagai orang ketiga. Sebagai orang pertama, pencerita duduk dan terlibat dalam cerita tersebut, biasanya sebagai aku dalam tokoh cerita. Sebagai orang ketiga, pebcerita tidak terlibat dalam cerita tersebut tetapi ia duduk sebagai orang pengamat atau dalang yang serba tau.

2)      Unsur Ekstrinsik

Tidak ada sebuah karya sastra yang tumbuh otonom, tetapi selalu pasti berhubungan secara ekstrinsik dengan luar sastra, dengan sejumlah faktor kemasyarakatan seperti tradisi sastra, kebudayaan lingkungan, pembaca sastra, serta kejiwaan mereka. Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa unsur ekstrinsik ialah unsur yang membentuk karya sastra dari luar sastra itu sendiri. Untuk melakukan pendekatan terhadap unsur ekstrinsik, diperlukan bantuan ilmu-ilmu kerabat seperti sosiologi, psikologi, filsafat, dan lain-lain.

BAB III
PENUTUP

A.    Simpulan
Berdasarkan penjelasan makalah diatas, sastra memiliki fungsi yang sangat berpengaruh bagi pembaca atau penikmat sastra, karena sastra dapat memberikan kepuasan atau hiburan tersendiri bagi penikmat sastra

B.     Saran
Di dalam ragam sastra banyak terdapat berbagai macam  karya sastra hasil dari pemikiran para pengarang. Hasil karya tersebut seperti puisi, cerpen, drama, novel dan lain-lain yang memiliki cerita yang tersendiri. Nah, jadi bagi para pembaca yang tidak suka memnbaca hasil karya tersebut sebaiknya mulailah membaca, karena didalam karya tersebut mengandung unsur-unsur yang dapat dijadikan hiburan, humor dan pelajaran hidup. Mulailah dengan suka membca karena membaca hasil karya tersebut tidak selamanya membosankan.


















DAFTAR PUSTAKA

Diakses pada tanggal 10 Desember 2015 pukul 09.27



























































Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Portofolio Aksi Nyata Topik 1

  T1-8a. Unggah Portofolio - Aksi Nyata Mata Kuliah Computational Thingking Berikut link Google Drive tugas portofolio aksi nyata: https://d...